PARADIGMA.CO.ID- Biro Hukum, Organisasi, dan Kepegawaian (HOK) menyelenggarakan Bimbingan Teknis Jabatan Fungsional (Bimtek JF) di Lingkungan Sekretariat Tetap Badan Nasional Perencanaan Pembangunan (BNPP) untuk tahun 2023.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai langkah penting dalam peningkatan kompetensi para pegawai dalam jabatan fungsional. Kegiatan Bimtek JF ini dibagi menjadi dua sesi yang berbeda, yaitu pada tanggal 4-6 September 2023 dan 11-13 September 2023, dan berlangsung di ruang rapat Topaz Room 2, Hotel The Green Peak, Bogor, Jawa Barat.
Pemateri/instruktur dalam Bimtek tersebut yakni Dr. Guspika (Perencana Ahli Utama), Rita Miranda (Analis Kebijakan Ahli Madya), Mohamad Iksan Maolana (Perencana Ahli Muda), Ivan Budi Susetyo (Staf Pokja Pengembangan dan Pembinaan JFP), Roseiga Retno Anggarani (Staf Pokja Pengembangan dan Pembinaan JFP) dan Fuad Setiawan (Staf Pokja Pengembangan dan Pembinaan JFP).
Dalam kegiatan yang melibatkan 70 peserta dari Biro dan Keasdepan BNPP ini, sebelumnya telah dibuka langsung oleh Plh. Deputi II/Kepala Biro HOK Gutmen Nainggolan. "Kegiatan ini adalah upaya kami untuk terus meningkatkan kompetensi pegawai dalam jabatan fungsional, sehingga mereka dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," ujarnya.
Para peserta juga mendapatkan beragam materi yang penting terkait dengan jabatan fungsional. Materi yang disampaikan mencakup kebijakan jabatan fungsional, penyusunan formasi jabatan fungsional, penulisan policy paper, konversi angka kredit, indikator kinerja SKP (Sasaran Kinerja Pegawai), dan post-test.
Salah satu fokus utama dalam Bimtek ini adalah transformasi kebijakan jabatan fungsional perencana (JFP). "Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme Aparatur Sipil Negara," ujar Gutmen Nainggolan.
"Para fungsional perencana harus memiliki kemampuan strategis dan analisis yang mendalam dalam merumuskan rekomendasi kebijakan," tambahnya.
Pentingnya peran instansi pembina dalam menyusun pedoman formasi JFP juga ditekankan. Hal ini untuk memastikan agar proses penyusunan JFP di instansi pengguna dapat berjalan dengan baik.
Dalam pengelolaan kinerja JFP, ada tahapan penting yang harus diikuti, yaitu perencanaan kinerja, pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian kinerja melalui evaluasi. Konversi angka kredit jabatan fungsional perencana juga menjadi sorotan, dengan rumus yang menggabungkan unsur perencanaan, penunjang, dan pengembangan profesi.
Hasil post-test menunjukkan prestasi luar biasa dari beberapa peserta. Beberapa peserta bahkan berhasil mencapai nilai tertinggi dalam ujian tersebut. "Prestasi peserta ini mencerminkan dedikasi mereka dalam mengikuti Bimtek ini, dan kami bangga atas pencapaian mereka," tukasnya.
Hasil post-test yang dilakukan setelah penyampaian materi menunjukkan prestasi luar biasa dari beberapa peserta. Beberapa peserta berhasil mencapai nilai tertinggi, yang mencerminkan tingkat dedikasi dan komitmen mereka dalam mengikuti Bimtek ini. Berikut adalah nama-nama peserta beserta nilai yang mereka peroleh:
Angkatan I
1. Arya Mahardika (Nilai 84)
2. Irvan Amrullah (Nilai 82)
3. Wardah (Nilai 80)
Angkatan II:
Artikel Terkait
Jokowi Tegaskan Tak Ada Peristiwa Pencekikan Menteri Saat Ratas di Istana
Cara Forum dan Duta Genre Kabupaten Batang Tekan Emisi yang Rusak Lingkungan
Optimis Menangkan AMIN, PKB Sulsel: Pasangan Komplit Bawa Perubahan
Ganjar - Ridwan Kamil Unggul Dalam Tiga Simulasi, Kalahkan Prabowo-Erick dan Anies- Muhaimin
Demokrat Resmi Dukung Prabowo di Pilpres 2024
Demokrat Disebut Perlu Jelaskan Kembali Visi Perubahannya Usai Dukung Prabowo
Demokrat Dinilai Berikan Efek Elektoral Bagi Prabowo
Ketum KIBAR: Kecerdasan Lapangan, Jadi Pembeda Ganjar dengan Capres Lain
Cadangan Nikel Habis 15 Tahun Lagi, Peneliti: Pengelolaan, Pengawasan, dan Pemanfaatan Harus Hati-Hati
Pulau Rempang Adalah Sesajen Agar Cina Mau Buang Kotoran di Indonesia