• Selasa, 26 September 2023

Bantah Politik Identitas, KIBAR: Video Tayangan Adzan untuk Cegah Serangan Keagamaan Terhadap Ganjar

- Senin, 11 September 2023 | 16:23 WIB
La Ode Budi Utama
La Ode Budi Utama

PARADIGMA.CO.ID- Ketua Umum Kibar Indonesia (KIBAR) La Ode Budi Utama membela Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo yang saat ini menjadi perbincangan setelah menjadi model tayangan adzan di stasiun televisi MNC Group.

Dalam tayangan video ini, memperlihatkan Ganjar sedang melakukan wudhu dan ibadah salat. Setelah beredar video ini, maka muncul tuduhan tim Ganjar sedang melaksanakan politik identitas.

La Ode Budi, menyebutkan tayangan adzan Ganjar di MNC tersebut untuk mencegah
gorengan agama terhadap capres Ganjar.

"Tayangan tersebut, menjadikan tidak ada celah untuk mempermasalahkan keagamaan (Islam) Ganjar Pranowo.
Agama Ganjar tidak abu-abu," kata La Ode Budi di Jakarta, Senin (11/9/2023).

Menurut Budi, Ganjar sangat lekat dengan spiritual Islam, seperti sholawat yang rutin dilakukan setiap tahun di Jawa Tengah saat dia menjadi Gubernur.

Lebih lanjut, Budi mengingatkan bahwa pada Pilgub 2012 dan Pilpres 2014, 2019, Jokowi mendapatkan serangan tentang agama .

"Ini luar biasa. Padahal Jokowi jum'atan dimana, selalu diliput media," ungkapnya.

Tahun 2018, lanjutnya, Tuan Guru Bajang (TGB) bahkan turun tangan meminta Jokowi jadi imam maghrib di pengungsian
bencana di NTB. Pada tahun yang sama, Jokowi jadi imam di saat kunjungan ke Turki, juga diserang kepantasannya. Padahal selama tuan rumah mempersilahkan dan ridho, hal tersebut tidak masalah.

"Saya sendiri pada tahun 2012 sering sholat berjama'ah beliau, saya makmum, Jokowi yang imam," kata La Ode Budi, yang pada Pilgub DKI membuat jadwal blusukan Jokowi.

Anehnya, serangan itu hanya untuk Jokowi, tidak ada serangan agama untuk Prabowo, lawannya di dua kali pilpres.

Menurut La Ode Budi, politik identitas jadi alat kampanye, ketika seorang menganggap orang lain tidak beragama dengan benar, kalau tidak mendukung satu calon.

Karena diulang-ulang secara masif, jadikan "memilih lawan jadi kafir" sebagai kebenaran.

"Kita ingat di DKI pada tahun 2017, kuatnya narasi yang tidak pilih salah satu calon, dianggap kafir. Tidak boleh
disholatkan di mesjid mereka. Hal ini jangan terulang," pungkas La Ode mengingatkan.[]

Editor: Dedi Ermansyah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Putra Jokowi Kaesang Pangarep Resmi Jadi Ketum PSI

Senin, 25 September 2023 | 20:18 WIB

Jokowi Akan Ikut Tentukan Figur Pendamping Ganjar

Kamis, 21 September 2023 | 12:43 WIB
X